WELCOME

WELCOME
Selamat datang di blog saya, semoga dapat bermanfaat untuk para pengunjung. Terimakasih. :)

Rabu, 08 Januari 2014

Aplikasi Matematika dalam Ilmu Psikologi

APLIKASI MATEMATIKA DALAM ILMU PSIKOLOGI

Matematika adalah ilmu yang berkaitan erat dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, perilaku, mental serta perkembangannya. Selintas memang sulit untuk memahami bagian mana yang terkait di antara kedua ilmu tersebut. Namun disini saya akan sedikit membahas kaitan antara ilmu matematika dengan ilmu psikologi. Yuuukk mariii disimaaakkk….:)
APLIKASI MATEMATIKA DALAM ILMU PSIKOLOGI
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Seperti ilmu matematika dan psikologi. Secara umum definisi matematika adalah ilmu yang berkaitan erat dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, perilaku, mental serta perkembangannya. Memang sulit untuk memahami bagian mana yang terkait di antara kedua ilmu tersebut. Tapi disini kita akan memberikan satu contoh dimana ilmu matematika juga bisa kita aplikasikan ke dalam ilmu psikologi. Dan ilmu matematika yang akan saya bahas adalah mengenai Himpunan.

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Teori Himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan. Seperti contoh di bawah ini :

A = {Jakarta, Medan, Surabaya}
B = {8, 9, 10, 11}
C = {sensorik-motor, pra-operasional, operasional konkrit, operasional formal}
Dalam materi himpunan ini kita mengenal Diagram Venn. Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-himpunan. Sebagai bagian ilmu matematika, diagram Venn ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1880 oleh John Venn untuk menunjukkan hubungan sederhana dalam topik-topik di bidang logika, probabilitas, statistik, linguistik dan ilmu komputer. Diagram Venn membantu penggambaran psikologis suatu himpunan/kelompok.
salah satu contoh hubungan matematika dan psikologi berikut, dalam kasus perkembangan anak. Dalam suatu keluarga pasti terjadi penggabungan kepribadian, mulai dari kepribadian yang berbeda antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, serta orang-orang disekeliling mereka. Seperti contoh di bawah ini :
Sepasang suami istri yang berasal dari Jawa Timur dan Tengah kini tinggal di daerah Jakarta. Sang Ibu bekerja di salah satu SMA sebagai Guru. Sedangkan sang ayah sebagai seorang ushtad. Mereka memiliki hoby yang sama dan menurun kepada anaknya dengan hoby yang sama. Namun dedikasi ibu sebagai guru dan ayah sebagai ushtad sama sekali tidak menurun pada anaknya. Karena pergaulan anak tersebut menjadi brutal dan masuk kedalam lingkungan pergaulan bebas.
Jika dilihat dari segi psikologis keahlian anak tersebut dari hoby nya berasal dari sifat genetis ayah dan ibunya. Keahlian dan hobi mereka ternyata menurun ke anaknya, atau disebut perkembangan secara nativistik. Karena pengaruh lingkungan Jakarta yang keras, anak tersebut masuk kedalam pergaulan bebas yang sangat membahayakan dirinya. Ini juga bsa disebabkan oleh faktor kurangnya perhatian dari keluarga. Hubungan kelurga yang baik sangat dibutuhkan untuk menjaga kepribadian anak, apa lagi dalam masa pubertas dan remajanya.
Dari cerita di atas kita dapat membuat Diagram Venn seperti dibawah ini :

Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_%28matematika%29
http://id.wikipedia.org/matematika
http://tsantsantsan.wordpress.com/2011/02/24/aplikasi-matematika-dalam-ilmu-psikologi/

Wolfram Alpha di Matematika

Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan informasi dan mencari penyelesaian masalah di Internet. Cara yang paling populer saat ini adalah dengan menggunakan mesin pencari (search engine) seperti Google. Google mencari halaman web untuk kata kunci yang kita berikan  dan menampilkan hasil pencarian berupa link ke halaman web yang relevan dengan kata kunci tersebut. Saking terkenalnya seringkali kita mendengar plesetan, jika kita kehilangan apapun, maka tanyakan saja pada mbah Google! -nyaris mengalahkan popularitas ‘mbah dukun’ di masyarakat kita.
situs Google : www.google.co.id
Cara lain adalah dengan menggunakan WolframAlpha, yang satu ini bukan mesin pencari, tapi mesin komputasi pengetahuan (computational knowledge engine) .
situs Wolfram Alpha : www.wolframalpha.com
Apa perbedaan Google dengan Wolfram Alpha? Google adalah mesin pencari sedangkan Wolfram Alpha merupakan mesin komputasi, google tidak menjawab pertanyaan tapi memberikan link terhadap informasi di suatu halaman web lain, sedangkan Wolfram Alpha akan menjawab permasalahan yang berkaitan dengan kata kunci yang diberikan. Dan perbedaan yang lebih jelas bagi penulis sebagai guru matematika, Wolfram Alpha dapat menjawab persamaan-persamaan matematika sementara google tidak!
Kehadiran Wolfram Alpha mestinya bisa mengubah situasi dan memperkaya pembelajaran di ruang kelas matematika. Jika selama ini peran guru sangat dominan dalam kegiatan pembelajaran, nampaknya Wolfram Alpha dapat menggeser dan menggantikan salah satu peran yang saat ini banyak dilakukan oleh guru matematika, yaitu sebagai nara sumber belajar. Kemampuan Wolfram Alpha sangat menakjubkan, hampir semua topik dalam kurikulum matematika sekolah bisa tercover. Guru-guru matematika saat ini seharusnya bisa lebih kreatif dalam menyajikan masalah, agar lebih menantang dan menarik minat murid, tidak menyajikan soal-soal rutin yang bersifat “hafalan” karena hal tersebut dapat dijawab dengan mudah oleh Wolfram Alpha. Guru harus mampu mengemas permasalahan dalam bentuk “word problem”, murid-murid tidak dapat secara langsung menggunakan alat bantu sebelum menerjemahkan ke dalam permasalahan matematika. Sehingga fokus pembelajaran matematika bisa bergeser ke arah kemampuan penalaran yang lebih tinggi ketimbang terjebak dengan hal-hal prosedural hitung-menghitung yang tidak bisa menyiapkan murid  menghadapi masalah-masalah baru yang lebih kompleks dan rumit.
Menurut Conrad Wolfram dalam pembelajaran matematika, sebaiknya murid dilatih untuk belajar membuat pertanyaan yang benar (merumuskan permasalahan dalam pertanyaan), menerjemahkan permasalahan nyata ke dalam model matematika, melakukan perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan matematika, dan terakhir menginterpretasikan kembali solusi matematika ke solusi nyata sekaligus melakukan verifikasi. Selama ini kurang lebih 80% waktu pembelajaran dihabiskan dalam melakukan perhitungan, seharusnya ini diserahkan kepada komputer, dan murid diarahkan untuk memikirkan pada tiga hal lain selain perhitungan.
Berikut ini penulis tampilkan contoh penggunaan wolfram alpha dalam materi sistem persamaan kuadrat dan linear

Pada contoh di atas, diperlihatkan kemampuan wolfram alpha dalam melakukan perhitungan simbolik. Wolfram Alpha tidak sekedar memberikan jawaban, tapi juga menunjukkan proses penyelesaian langkah perlangkah (step by step), seperti contoh di bawah ini.



http://abdulkarim.wordpress.com/page/28/

Rahasia Keistimewaan Matematika dan Kehidupan

 Dahulu orang bilang kita terlahir dan bumi ini terbentuk karena proses kebetulan. Namun sekarang semuanya terbukti bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Salah satunya tentang Matematika. Matematika adalah "King of Science", itu kata guru SMP ku. Hampir segala aspek ilmu tak lepas dari matematika, berikut dengan keistimewaannya.

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21

kurang hebat,,,,
Sekarang lihat ini

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi
jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNO PQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%

( artinya, Cinta & Kasih Sayang ALLAH melampaui Segalanya... )

Course : http://www.heyindonesia.com/2012/09/rahasia-keistimewaan-matematika-dan.html